Minggu, 25 Desember 2011

Kumpulan Puisi

Postingan saya kali ini adalah berupa Kumpulan puisi, baik itu lokal maupun nasional. Mungkin teman-teman lagi pusing mencari puisi-puisi dari berbagai penyair. nah, di sini merupakan kumpulan puisi dari berbagai penyair. seperti sang Pelopor 45 Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Taufiq Ismal, dan masih banyak lagi. sedangkan penyair dari daerah saya sendiri (baca: Sulawesi Tenggara), ada Irianto Ibrahim, Ahid Hidayat, dan Lain-lain. Oh ya, Postingan saya kali ini juga plus dengan Biodata singkat dari para penyair. bagi yang ingin melihat, silahkan baca di sini.

Semoga Bermanfaat!


Kamis, 28 Juli 2011

Analisis Ekspresif Puisi Berdiri Aku Karya Amir Hamzah

Asumsi dasar penelitian pikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconcius) setelah jelas baru dituangkan kedalam bentuk secara sadar (conscius). Dan kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam sebuah cipta sastra.
Pada puisi “Berdiri Aku” ini, Amir Hamzah mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaannya tentang sesuatu yang merasuk dalam imajinasi dan pemikirannya tentang pencarian makna hidup dan tentang sesuatu yang menjadi tujuan utama manusia dalam kehidupan ini. Lalu pengalamannya tersebut menjadi imajinasi yang melahirkan produk kreatifitas yang berupa karya sastra dalam puisinnya yang berjudul “Berdiri Aku” ini.

Selengkapnya, silahkan baca di sini

Rabu, 27 Juli 2011

Analisis Ekspresif Lima Puisi

Karya sastra yang dibahas dalam penganalisisan ini adalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku kumpulan puisi ”Dua Sisi Mata Cinta”. Puisi adalah sebagai alat pengungkapan fikiran dan perasaan atau sebagai alat ekspresi, (Taufik Ismail). Dalam buku kumpulan puisi “Dua Sisi Mata Cinta” yang sempat penyusun baca, penyusun memilih lima puisi yang akan dianalisis untuk mengetahui makna yang ada dalam puisi-puisi tersebut. Puisi-puisi itu adalah (1) “Ziarah Tanah Tuhan”” karya La Ode Gusman Nasiru, (2) “kau Masih Ada” karya Betwan, (3) “Angin”karya Wa Ode Rizki Adi Putri, (4) “Dua Sisi Mata Cinta, karya Rini Ringkoda, A.Ma, dan (5) “Nelayan” karya Irwanto. 5 puisi ini merupakan sekelumit dari sekian banyak hasil karya imajinatif dan kreatif dari tangan-tangan mahasiswa-mahasiswi dan pelajar dalam mengikuti kagiatan “Pekan Sastra 2009” dalam rangka memperingati hari Chairil Anwar. Fakta dalam kehidupan nyata diangkat (diletakkan) penyair dalam jaringan keseluruhan dunia fiksi dan dunia rekaan melalui daya imajinasi yang kemudian dituangkan dalam tulisan sehingga menjadi karya imajinatif yakni puisi.

Selengkapnya, silahkan baca di sini

Jumat, 22 Juli 2011

Bentuk dan Perkembangan Ragam Karya Sastra di Indonesia

Sastra Melayu muncul sejak bahasa Melayu itu sendiri muncul pertama kali. Bahasa Melayu berasal dari daerah Riau dan Malaka, berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok nusantara dibawa oleh pedagang. Pada ragam karya sastra puisi, Sastra Melayu yang pertama berbentuk mantera, pantun, syair. Kemudian, bermunculan pantun kilat (karmina), seloka, talibun, dan gurindam. Sedangkan pada ragam karya sastra prosa, Sastra Melayu yang pertama berbentuk cerita-cerita pelipur lara, dan dongeng-dongeng. Dongeng meliputi legenda, sage, fabel, parabel, mite, dan cerita jenaka atau orang-orang malang/pandir.Bahkan, ragam karya sastra melayu ada yang berbentuk hikayat, tambo, cerita berbingkai, dan wiracarita (cerita panji). Pada cerita dongeng sering isinya mengenai cerita kerajaan (istanasentris) dan fantastis. Kadang-kadang cerita tersebut di luar jangkuan akal manusia (pralogis).

Untuk selengkapnya, silahkan download file ini di sini

Analisis Pragmatik Puisi Al Qur'an Nan Indah Karya Muhamammad Thohir

Pendahuluan  
Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Karya sastra merupakan bentuk komunikasi antara sastrawan dengan pembacanya. Karya sastra dituntut untuk memberikan hiburan (entertainment), maka keindahan,kesegaran,kemenarikan,manfaat,dan sejenisnya harus menyertai karya sastra itu. Apa yang ditulis sastrawan dalam karya sastranya adalah sesuatu yang ingin diungkapkan pada pembaca. Abrams (1976:6) mengemukakan ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam menganalisis karya sastra, yaitu :
1. Pendekatan objektif (objective criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra.
2. Pendekatan ekspresif (expressive criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada penulis.
3.Pendekatan mimetik (mimetic criticism), yaitu kajian sastra yang menitik-beratkan terhadap semesta/alam.
4. Pendekatan pragmatik (pragmatic criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada pembaca.
berkaitan dengan pendekatan pragmatik, bahwa kedudukan pembaca karya sastra sebagai faktor yang menentukan berhasil tidaknya karya sastra itu. Oleh karena itu, pada makalah ini, penyusun akan mengkaji puisi ”Al-Quran Nan Indah” karya Muhammad Thohir berdasarkan Teori Resepsi melalui pendekatan pragmatik.

Senin, 27 Juni 2011

KEBEBASAN: MERDEKA DAN MENEMBUS TRADISI

Hariyono Usman
Mahasiswa FKIP Universitas Haluoleo Sultra,
E-mail: hariyonousman@yahoo.co.id
Alamat: Jl. Bangau No. 24 D

Abstrak: Tema kebebasan melanda ketiga drama tersebut, drama “Bulan Muda Yang Terbenam” karya La Ode Balawa, drama “Bunga Rumah Makan” karya Utuy T. Sontani, dan drama “Dilarang Kawin” karya Iwan Djibran. Gaya pencitraan tema kebebasan dalam drama-drama ini mempunyai jalan-jalan tersendiri dan dalam konteks yang berbeda pula.Berbeda dengan drama “Bunga Rumah Makan” yang sedikit memaparkan tentang kebebasan, drama “Bulan Muda Yang Terbenam” dan drama “Dilarang Kawin” menyajikan makna kebebasan secara tersirat dalam dialog-dialog para tokoh di dalamnya. Dengan gaya bahasa, perumitan tema, dan latar permasalahan membuat makna kebebasan dalam drama-drama ini semakin beragam.
Kata kunci: Kebebasan, tema, tradisi, drama, kajian

NILAI-NILAI DALAM CHICK LIT RELIJIUS / ISLAMI

Hariyono Usman

Chick lit relijius atau lebih tepatnya islami merupakan cerita tentang percintaan antara manusia yang dihubungkan dengan unsur-unsur agama Islam. Dengan kata lain, kisah percintaan yang berdasarkan atau secara islami. Kesan islami tersebut segera timbul bila hanya melihat sampulnya yang biasanya menampilkan sesosok wanita atau wajah wanita dan pria, dimana si Wanita biasanya mengenakan jilbab dan si Pria mengenakan kopiah atau semacamnya. Tokoh-tokohnya adalah tokoh-tokoh yang alim (pandai ilmu agama) dan cukup sibuk dan profesional yang waktu senggangnya digunakan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk kebaikan dunia dan kebaikan di akhiratnya kelak seperti, sholat, belajar agama, ke perpustakaan, dan mengisi kajian agama. Nama mereka juga menggunakan nama-nama yang islami atau nama yang tidak “trendy” di kalangan orang yang gaul dan trendy pula seperti Farid, Siti Fatimah, Rizqaan, Halimah, Harman, dan Farha. Mereka merupakan tokoh-tokoh yang mampu menunjukkan kemusliman dan kemuslimahannya, tetapi mereka juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai manusia ciptaan Tuhan yang dapat mengganggu identitas mereka sebagai muslim sejati. Mereka hidup di dunia modern tapi tidak terpengaruh oleh aktivitas-aktivitas modern yang bagi mereka tidak mempunyai sama sekali malah bisa menjatuhkan mereka dalam lembah kebinasaan. Namun sebagian mereka juga tidak ketinggalan dengan teknologi modern yang terus megalami perkembangan mulai dari telepon, handphone, serta internet (email). Juga dengan selipan-selipan phrasa Arab yang tak belebihan tapi tepat.
Namun, dibalik itu semua sebenarnya dunia yang digambarkan mempunyai masalah-masalah yang khusus, yang kadang bertentangan dengan apa yang mereka pahami selama ini atau bertentangan dengan identitas mereka sebagi seorang muslim/muslimah. Mereka juga memegang nilai-nilai tertentu yang mereka dapatkan dari hidayah Allah Swt. Tulisan ini akan berusaha mengungkapkan nilai-nilai itu, didasarkan atas tiga buah chick lit relijius yang mempunyai kisah berbeda yang ditulis oleh pengarang. Ketiga chick lit relijius yang dipilih, Sepertiga Malam, Sandiwara Langit, dan Disangkanya Cinta. Ketiga chick lit ini ada yang berupa novel ada juga yang berupa cerpen yakni, Disangkanya Cinta. Namun, yang dilihat bukan novel ataupun cerpennya, tetapi penelitian ini lebih ke isi cerita dari ketiga chick lit ini dengan melihat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.