Kamis, 28 Juli 2011

Analisis Ekspresif Puisi Berdiri Aku Karya Amir Hamzah

Asumsi dasar penelitian pikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconcius) setelah jelas baru dituangkan kedalam bentuk secara sadar (conscius). Dan kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam sebuah cipta sastra.
Pada puisi “Berdiri Aku” ini, Amir Hamzah mampu mengungkapkan ekspresi kejiwaannya tentang sesuatu yang merasuk dalam imajinasi dan pemikirannya tentang pencarian makna hidup dan tentang sesuatu yang menjadi tujuan utama manusia dalam kehidupan ini. Lalu pengalamannya tersebut menjadi imajinasi yang melahirkan produk kreatifitas yang berupa karya sastra dalam puisinnya yang berjudul “Berdiri Aku” ini.

Selengkapnya, silahkan baca di sini

Rabu, 27 Juli 2011

Analisis Ekspresif Lima Puisi

Karya sastra yang dibahas dalam penganalisisan ini adalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku kumpulan puisi ”Dua Sisi Mata Cinta”. Puisi adalah sebagai alat pengungkapan fikiran dan perasaan atau sebagai alat ekspresi, (Taufik Ismail). Dalam buku kumpulan puisi “Dua Sisi Mata Cinta” yang sempat penyusun baca, penyusun memilih lima puisi yang akan dianalisis untuk mengetahui makna yang ada dalam puisi-puisi tersebut. Puisi-puisi itu adalah (1) “Ziarah Tanah Tuhan”” karya La Ode Gusman Nasiru, (2) “kau Masih Ada” karya Betwan, (3) “Angin”karya Wa Ode Rizki Adi Putri, (4) “Dua Sisi Mata Cinta, karya Rini Ringkoda, A.Ma, dan (5) “Nelayan” karya Irwanto. 5 puisi ini merupakan sekelumit dari sekian banyak hasil karya imajinatif dan kreatif dari tangan-tangan mahasiswa-mahasiswi dan pelajar dalam mengikuti kagiatan “Pekan Sastra 2009” dalam rangka memperingati hari Chairil Anwar. Fakta dalam kehidupan nyata diangkat (diletakkan) penyair dalam jaringan keseluruhan dunia fiksi dan dunia rekaan melalui daya imajinasi yang kemudian dituangkan dalam tulisan sehingga menjadi karya imajinatif yakni puisi.

Selengkapnya, silahkan baca di sini

Jumat, 22 Juli 2011

Bentuk dan Perkembangan Ragam Karya Sastra di Indonesia

Sastra Melayu muncul sejak bahasa Melayu itu sendiri muncul pertama kali. Bahasa Melayu berasal dari daerah Riau dan Malaka, berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok nusantara dibawa oleh pedagang. Pada ragam karya sastra puisi, Sastra Melayu yang pertama berbentuk mantera, pantun, syair. Kemudian, bermunculan pantun kilat (karmina), seloka, talibun, dan gurindam. Sedangkan pada ragam karya sastra prosa, Sastra Melayu yang pertama berbentuk cerita-cerita pelipur lara, dan dongeng-dongeng. Dongeng meliputi legenda, sage, fabel, parabel, mite, dan cerita jenaka atau orang-orang malang/pandir.Bahkan, ragam karya sastra melayu ada yang berbentuk hikayat, tambo, cerita berbingkai, dan wiracarita (cerita panji). Pada cerita dongeng sering isinya mengenai cerita kerajaan (istanasentris) dan fantastis. Kadang-kadang cerita tersebut di luar jangkuan akal manusia (pralogis).

Untuk selengkapnya, silahkan download file ini di sini

Analisis Pragmatik Puisi Al Qur'an Nan Indah Karya Muhamammad Thohir

Pendahuluan  
Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Karya sastra merupakan bentuk komunikasi antara sastrawan dengan pembacanya. Karya sastra dituntut untuk memberikan hiburan (entertainment), maka keindahan,kesegaran,kemenarikan,manfaat,dan sejenisnya harus menyertai karya sastra itu. Apa yang ditulis sastrawan dalam karya sastranya adalah sesuatu yang ingin diungkapkan pada pembaca. Abrams (1976:6) mengemukakan ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam menganalisis karya sastra, yaitu :
1. Pendekatan objektif (objective criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra.
2. Pendekatan ekspresif (expressive criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada penulis.
3.Pendekatan mimetik (mimetic criticism), yaitu kajian sastra yang menitik-beratkan terhadap semesta/alam.
4. Pendekatan pragmatik (pragmatic criticism), yaitu kajian sastra yang menitikberatkan pada pembaca.
berkaitan dengan pendekatan pragmatik, bahwa kedudukan pembaca karya sastra sebagai faktor yang menentukan berhasil tidaknya karya sastra itu. Oleh karena itu, pada makalah ini, penyusun akan mengkaji puisi ”Al-Quran Nan Indah” karya Muhammad Thohir berdasarkan Teori Resepsi melalui pendekatan pragmatik.